Grup Lego bermula dari sebuah usaha kerajinan kayu milik Ole Kirk
Chiristiansen, di kota Billund, Denmark. Pada tahun 1916, Christiansen
membeli sebuah toko kerajinan kayu di Billund yang telah beroperasi
semenjak tahun 1895. Toko ini kebanyakan pekerjaannya adalah membantu
pembangunan rumah dan pembuatan mebel kayu, serta memiliki beberapa
orang pegawai. Toko ini terbakar pada tahun 1924, terjadi karena api
yang dinyalakan oleh kedua putra Christiansen membakar beberapa hasil
kerajinan kayu disana.
Ole Kirk kemudian membangun usaha kerajinan
kayu yang lebih besar, dan berusaha memperluas bisnisnya lebih jauh
lagi. Saat Depresi Besar terjadi, Ole Kirk tinggal memiliki sedikit
pelanggam dan harus berkonsentrasi pada proyek-proyek yang kecil. Ia
memulai memproduksi versi miniatur dari produk-produknya sebagai
pembantu rancangan. Model-model miniatur tangga dan papan setrikaan
inilah yang menginspirasinya untuk memulai memproduksi mainan.
(Catatan: Menurut seorang pegawai Lego di Denmark, langkah Ole Kirk untuk memproduksi mainan sebenarnya diilhami oleh pihak pemerintah dan bukannya dari diri sendiri. Berbagai buku dan artikel menolak cerita ini, menyatakan bahwa Ole Kirk sesungguhnya secara aktif memutuskan untuk melanjutkan bisnisnya di bidang pembuatan mainan. Namun, berbagai ingatan dan cerita pribadi dari orang-orang yang ada di sekitarnya saat itu menunjukkan bahwa ketika toko Ole Kirk bangkrut pada tahun 1932, adalah seorang pekerja sosial setempat yang menangani kasusnya menyarankan, atau malah mendorong, Ole Kirk untuk membuat mainan.)
Pada
tahun 1932, toko Ole Kirk mulai membuat mainan kayu seperti celengan,
kereta tarik, mobil-mobilan dan truk mainan. Bisnis ini mulanya tidak
menguntungkan karena masih pada masa depresi. Para petani di wilayahnya
terkadang menukarkan makanan dengan mainan buatannya; Ole Kirk tetap
terus memproduksi mebel yang praktis selain mainan supaya usahanya tetap
bisa bertahan. Di pertengahan dekade 1930an, ketenaran mainan Yo-yo
memberikannya sebuah masa singkat dari peningkatan aktivitas bisnis
hingga tiba-tiba kondisi ini menghilang. Untuk mengurangi sampah, Ole
Kirk menggunakan sisa-sisa bagian yo-yo sebagai roda mainan truk.
Putranya, Godtfred, mulai bekerja untuknya, memegang peran yang aktif di
dalam perusahaan.
Pada tahun 1934, Ole Kirk mengadakan
kompetisi di anatara para pegawainya untuk memberikan nama baru pada
perusahaannya, hadiahnya adalah sebotol anggur buatannya sendiri.
Christiansen sedang mempertimbangkan sendiri dua nama untuk
perusahaannya tersebut, "Legio" (untuk merujuk pada kalimat "Legiun
Mainan") dan "Lego", singkatan yang dibuatnya sendiri dari kalimat
Bahasa Denmark leg godt, yang berarti "bermain dengan baik." Belakangan
Grup Lego menemukan bahwa kata "Lego" bisa secara bebas diartikan "Saya
menyusun" atau "Saya merangkai" dalam Bahasa Latin. Ole Kirk memilih
nama yang dipertimbangkannya sendiri, Lego, dan perusahaannya mulai
menggunakan nama itu dalam produk-produk mereka.
Setelah Perang
Dunia II, plastik hadir di Denmark, dan Lego membeli satu set mesin
cetak injeksi plastik pada tahun 1947. Salah satu mainan modular
yang diproduksi pertama kali adalah sebuah mainan truk yang dapat
dibongkar dan dipasang kembali. Pada tahun 1947, Ole Kirk dan Godtfred
memperoleh contoh barang bata plastik yang bisa saling melekat satu
dengan yang lain (interlocking) yang diproduksi oleh perusahaan
Kiddicraft. Produk "Kiddicraft Self-Locking Building Bricks" ini
dirancang dan dipatenkan di Inggris oleh Mr. Hilary Harry Fisher Page,
seorang warga negara Inggris. Pada tahun 1949 Grup Lego mulai
memproduksi bata yang sama, menamainya "Automatic Binding Bricks" (Bata
Yang Melekat Secara Otomatis). Bata Lego, yang kemudian diproduksi dari
material cellulose acetate, dikembangkan menurut dasar-dasar bongkahan
kayu tradisional yang bisa disusun di atas satu dengan yang lain namun
bisa "direkatkan" bersama. Produk ini memeiliki beberapa tonjolan bundar
di atasnya dan bagian bawah yang berbentuk segiempat yang berlubang.
Bata-bata ini akan melekat satu dengan yang lain, tapi tidak terlalu
erat sehingga mereka tidak bisa dipisahkan lagi. Pada tahun 1953
bata-bata ini diberi nama baru: Lego Mursten, atau "Bata Lego".
Produk-produk
plastik awalnya tidak diterima dengan baik oleh para pembeli, yang
memilih mainan kayu atau logam. Banyak pengiriman Lego yang dikembalikan
akibat penjualan yang buruk. Pada tahun 1954, Godtfred menjadi Direktur
Pelaksana Junior di Grup Lego. Pembicaraan Godtfred dengan seorang
pembeli luar negeri melahirkan ide tentang suatu "sistem" mainan, dengan
banyak mainan dalam suatu lini produksi. Godtfred mengevaluasi semua
produk yang tersedia, dan melihat bahwa bata plastik adalah yang paling
cocok untuk "sistem" tersebut. Pada tahun 1955, Lego meluncurkan "Town
Plan" (Rencana Tata Kota), sebagaimana hal tersebut adalah suatu sistem,
yang menggunakan bata untuk membangunnya.
Bata bangunan ini
diterima cukup baik oleh pasar, namun memiliki beberapa permasalahan
dari sisi teknis: kemampuan untuk "melekat"-nya sangat terbatas, dan
bata-bata ini tidak terlalu serba-guna. Pada tahun 1958 bata-bata ini
disempurnakan dengan silinder-silinder berlubang di bawahnya. Hal ini
menambah kekuatan di bagian bawahnya, meningkatkan kemampuan untuk
melekat dan kegunaannya. Perusahaan ini mematenkan rancangan produk yang
baru ini, selain beberapa rancangan yang mirip lainnya, untuk
menghindarkan diri dari saingan bisnis. Pada tahun yang sama, Ole Kirk
Christiansen meninggal dunia, dan Godtfred mewarisi kursi pimpinan
perusahaan ini.
Beralih ke Bata Plastik
Kebakaran gudang
menyerang kembali Grup Lego pada tahun 1960, menghabiskan sebagian besar
persediaan mainan kayu perusahaan ini. Godtfred memutuskan bahwa lini
produksi bata plastik sudah cukup kuat keberadaanya sehingga perusahaan
mampun untuk meninggalkan lini produksi mainan kayu. Alhasil,
saudara-saudara Godtfred, Gerhardt (sebelumnya kepala bagian mainan
kayu) dan Karl Georg meninggalan perusahaan Lego dan memulai sebuah
perusahaan terpisah "Bilofix". Sampai akhir tahun tersebut, jumlah
pegawai Grup Lego telah mencapai lebih dari 450 orang.
Pada tahun
1961, Lego berhatap untuk bisa melebarkan penjualan ke Amerika Utara,
namun tidak memiliki kemampuan logistik yang memadai untuk melakukannya.
Lego kemudian mengambil jalan untuk memperbolehkan Samsonite untuk
memproduksi dan menjual produk-produk Lego di Amerika Serikat dan
Kanada.
Tahun 1961 dan 1962 menyaksikan diperkenalkannya roda
Lego pertama, sebuah tambahan yang mengembangkan potensi untuk membangun
mobil-mobilan, mainan truk, bus dan kendaraan-kendaraan lainnya dari
bata Lego. Juga selama masa ini, Grup Lego memperkenalkan mainan yang
secara khusus ditujukan bagi pasar anak-anak pra-sekolah.
Pada
tahun 1963, material yang digunakan untuk membuat bata Lego, cellulose
acetate (CA), ditinggalkan dan beralih pada acrylonitrile butadine
styrene (plastik ABS) yang lebih stabil sifatnya, yang masih digunakan
hingga hari ini. ABS itu tidak mengandung racun, tidak mudah memudar
warnanya dan tidak mudah bengkok, serta juga lebih tahan panas, asam,
garam dan zat kimia lainnya daripada cellulose acetate. Samsonite yang
memproduksinya di Amerika Utara tidak beralih seketika itu, dan masih
menggunakan cellulose acetate di beberapa aspek produk Lego.
Tahun 1964 adalah saat pertama buku petunjuk disertakan di dalam paket mainan Lego.
Salah
satu seri mainan Grup Lego yang paling sukses, Sistem Kereta Api LEGO,
pertama kali diluncurkan tahun 1966. Satu set mainan kereta api ini
menyertakan motor 4,5 Volt, kotak baterai dan rel kereta; dua tahun
kemudian motor 12 Volt diperkenalkan.
Pada tanggal 7 Juni 1968,
Taman Legoland pertama dibuka di Billund. Taman rekreasi ini menampilkan
model rumit kota-kota miniatur yang seluruhnya dibangun dengan bata
Lego. Taman seluas 12.000 meter persegi ini dikunjungi 625.000
pengunjung pada tahun pertamanya sendiri. Selama 20 tahun berikutnya,
taman ini bertambah luas delapan kali dari luas awalnya, dan nantinya
rata-rata dikunjungi sekitar satu juta pengunjung yang membeli tiket
tiap tahunnya. Lebih dari delapan belas juta set mainan Lego telah
terjual pada tahun 1968.
Pada tahun 1969, sistem Duplo mulai
dipasarkan. Produk ini adalah sebuah sistem yang baru dikembangkan, yang
ditujukan bagi anak-anak usia balita; bata Duplo ukurannya lebih besar
daripada bata Lego, sehingga membuatnya lebih aman untuk anak-anak yang
masih sangat muda usianya; walau demikian kedua sistem ini bisa saling
digunakan bersamaan: bata Lego bisa dipasang dengan pas di atas bata
Duplo, sehingga membuat perpindahan set mainan ke sistem Lego lebih
mudah saat anak-anak tersebut mulai tumbuh lebih besar. Nama Duplo
berasal dari kata Bahasa Latin duplus, yang secara harafiah
diterjemahkan sebagai "ganda"; artinya bahwa sepotong bata Duplo
ukurannya tepat dua kali lebih besar dari pada ukuran bata Lego (2 x
tinggi kali 2 x lebar kali 2 x panjang = 8 x volume bata).
Era
1960an merupakan masa pertumbuhan yang cepat bagi Grup Lego sehingga
pada tahun 1970 salah satu permasalahan terbesar yang mesti mereka
hadapi adalah bagaimana cara terbaik untuk mengelola dan mengontrol
pasar mereka yang terus berkembang.
Perluasan Usaha
Dekade-dekade
berikutnya ditandai dengan ekspansi besar-besaran dalam era baru
pembuatan dan pemasaran mainan, Lego mulai menargetkan wanita dengan
memperkenalkan beberapa tipe mebel dan rumah boneka pada tahun 1971.
Dunia Lego memperluas dunia permainan transportasinya dengan penambahan
set mainan perahu dan kapal, dilengkapi dengan lambung kapal yang
benar-benar bisa mengapung, pada tahun 1972.
Dalam periode yang
sama, putra Godtfred Kirk Christiansen, Kjeld Kirk Kristiansen,
bergabung dalam staf manajemen perusahaan, setelah memperoleh gelar
sarjana bisnis di Swiss dan Denmark. Salah satu keberhasilan pertama
Kjeld dalam perusahaan adalah pembangunan fasilitas pabrik yang modern,
termasuk juga pendirian departemen riset dan pengembangan yang
bertanggung-jawab untuk memastikan metode pembuatan Lego tetap yang
paling modern. Figur manusia dengan tangan yang bisa diubah-ubah
posisinya muncul pada tahun 1974 dalam set mainan "Lego Family", yang
menjadi produk yang paling banyak terjual saat itu; pada tahun yang
sama, sebuah versi awal dari "figur mini" manusia miniatur Lego
diperkenalkan, namun figur miniatur ini tanpa tangan yang bisa
diubah-ubah posisinya dan wajahnya tidak dilukiskan di bagian kepalanya.
Sebuah pabrik Lego dibuka di Enfield, Connecticut, Amerika Serikat.
Set
mainan "Expert Series" pertama kali diperkenalkan pada tahun 1975,
ditujukan pada para pengguna Lego yang usianya lebih tua dan lebih
berpengalaman. Lini produksi ini tak lama kemudian berkembang menjadi
set mainan "Expert Builder", diluncurkan pada tahun 1977. Set mainan
teknis ini memiliki berbagai komponen bergerak seperti gigi mekanis,
mekanik differensial, roda, tuas, poros dan sendi universal, sehingga
memungkinkan untuk membuat model-model mainan seperti mobil secara
realistis, dengan kemudi fungsional yang menggunakan sistem roda
bergerigi dan pergerakan mesin yang seperti mesin asli. Akhirnya, dunia
Lego menjadi lengkap pada tahun 1978 dengan kehadiran "minifigur" Lego.
Orang-orangan Lego kecil ini memiliki lengan dan kaki yang bisa diatur
sesuka hati, dan disertai dengan senyuman yang ramah. Figur ini
digunakan di berbagai set mainan Lego, memungkinkan para penggunanya
untuk membangun kota-kota miniatur yang rumit, lengkap dengan bangunan,
jalan, kendaraan, kereta api, dan kapal, semua dalam skala yang sama,
dan "ditinggali" oleh para warga minifigur Lego yang selalu tersenyum.
Ekspansi
penting lainnya dalam lini produksi Lego terjadi pada tahun 1979 dengan
diciptakannya set mainan Lego Space. Minifigur astronot, roket,
penjelajah bulan dan pesawat antariksa melengkapi set mainan yang sukses
ini. Set mainan Scala juga muncul pada tahun ini, menampilkan
elemen-elemen perhiasan yang ditujukan bagi pasar anak-anak perempuan.
Kjeld Kirk Kristiansen menjadi presiden Lego pada tahun ini; dekade
70-an ini ditutup dengan penjualan mainan Lego yang masih kuat.
Bata
Lego selalu memiliki kemampuan pengembangan diri yang dianggap oleh
beberapa pengajar sebagai suatu aset yang sangat berharga dalam membantu
anak-anak mengembangkan kreativitas dan kemampuan memecahkan masalah.
Semenjak dekade 1960an, para pengajar telah menggunakan bata Lego di
dalam ruang kelas mereka untuk berbagai hal. Pada tahun 1980, Grup Lego
mendirikan Departemen Produk Pendidikan (nantinya dinamai menjadi "Lego
Dacta" pada tahun 1989), yang khusus berfungsi untuk mengembangkan
potensi unsur pendidikan di dalam mainan yang mereka buat. Pabrik
perakitan dan pengepakan Lego dibuka di Swiss, disusul dengan dibukannya
pabrik lainnya di kota Jutland, Denmark, yang memproduksi ban-ban Lego.
Generasi
kedua mainan kereta api Lego muncul pada tahun 1981. Sebagaimana versi
sebelumnya, mainan ini dilengkapi dengan 4.5 V (battery powered) atau 12
V (mains powered), namun disertai dengan lebih banyak aksesoris,
termasuk diantaranya lampu-lampu yang bisa menyala, sinyal dan posisi
bisa dikontrol dari jarak jauh, dan sistem persimpangan kereta.
Model
miniatur kota London dari Lego, yang juga memiliki model kereta api
bawah tanah London yang bermotor yang dikontrol komputer, bisa dilihat
di Legoland Windsor.
Di bulan Agustus 1988, 38 anak-anak dari 17
negara ikut serta dalam Kejuaraan Dunia Lego kontes membangun bangunan,
yang diadakan di Billund. Pada tahun yang sama, Lego Canada didirikan.
Lini Lego tumbuh lagi pada tahun 1989 dengan dikeluarkannya seri Lego
Pirates (bajak laut), yang menampilkan berbagai kapal bajak laut, pulau
pasir dan harta karun; seri ini juga seri mainan Lego pertama yang tidak
menggunakan minifigur dengan wajah tersenyum dan menciptakan sejumlah
karakter-karakter bajak laut. Departemen Produk Pendidikan Grup Lego
dirubah namanya menjadi Lego Dakta pada tahun ini; nama ini diambil dari
kata Bahasa Yunani "didactic", yang secara kasar berarti "pembelajaran
tentang proses belajar." Dr. Seymour Papert dari Laboratorium
Pembelajaran Komputer MIT, digelari "Profesor Penelitian Pembelajaran
Lego" atas kerja kerasnya untuk menghubungkan bahasa program Logo dengan
produk Lego.
Seri mainan baru yang dirancang untuk pembangun
Lego yang lebih berpengalaman dikeluarkan pada tahun 1990. Tiga set
Model Team, termasuk sebuah mobil balap dan sebuah kendaraan off-road,
menampilkan tingkatan detil dan tampak-nyata yang sebelumnya tidak
terlihat di seri mainan Lego manapun. Kalau seri Technic secara mekanis
adalah akurat, Model Team secara penampilan dan gaya sangatlah akurat.
Grup Lego menjadi salah satu dari sepuluh perusahaan mainan terbesar di
dunia tahun ini, menjadi satu-satunya perusahaan mainan dari Eropa yang
berada di jajaran Top-10 tersebut. Legoland Billund, pertama kali dalam
sejarahnya, dikunjungi lebih dari satu juta pengunjung pada tahun yang
sama
Post a Comment